Analisis Ekonometrika Terhadap Kontribusi Tenaga Kerja Dan Investasi Dalam Pertumbuhan Ekonomi Makro Di Kabupaten Langkat
DOI:
https://doi.org/10.61674/2dhxnr22Keywords:
Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja, Investasi, Ekonometrika, Kabupaten LangkatAbstract
Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan cerminan dari efektivitas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Kabupaten Langkat sebagai salah satu wilayah dengan potensi ekonomi yang cukup besar di Provinsi Sumatera Utara memiliki tantangan dan peluang dalam mendorong pertumbuhan ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi tenaga kerja dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi makro di Kabupaten Langkat dengan menggunakan pendekatan ekonometrika. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan data sekunder berupa data tahunan dari tahun 2005 hingga 2023. Variabel yang diteliti meliputi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai indikator pertumbuhan ekonomi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah investasi yang direpresentasikan melalui Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, variabel tenaga kerja dan investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Langkat. Secara parsial, investasi menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB, yang berarti bahwa peningkatan investasi, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, mampu mendorong peningkatan aktivitas ekonomi daerah. Sementara itu, variabel tenaga kerja menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan, yang mengindikasikan adanya tantangan pada aspek kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang tersedia. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,81 menunjukkan bahwa 81% variasi pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel dalam model, sementara 19% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Temuan ini menunjukkan bahwa dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Langkat, perhatian terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan iklim investasi yang kondusif, sangat diperlukan. Pemerintah daerah perlu mengoptimalkan peran kebijakan fiskal, perizinan investasi, dan pengembangan sektor unggulan agar pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan dan merata.